Jumat, Juli 11, 2008

Konsentrasi membina Pemuda dan Olahraga

Provinsi Jawa Tengah mengikuti 40 cabang olahraga (cabor) dari 43 cabor yang dipertandingkan dalam PON XVII Tahun 2008 di Kalimantan Timur. dari 40 cabor, 11 di antaranya diunggulkan untuk mendulang emas (sepatu roda, taekwondo, tembak, dayung, silat, renang, menembak, para layang dan yang lainnya). Untuk meraih target yang diunggulkan itu, persiapannya sudah matang. Terlihat adanya potensi pendukung, baik Sumber Daya Manusia (SDM) seperti atlet, pelatih, official, fasilitas dan sarana prasarana lainnya.

Pada cabor lain kendalanya lebih banyak, misalnya, kurangnya dukungan sarana prasarana dan dukungan-dukungan lain. Meski demikian Jawa Tengah berharap ada kejutan-kejutan perolehan medali dari berbagai cabor yang diikuti, demikian dikemukakan Umbu Puda, SH, MPA, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Pora) Provinsi Jawa Tengah.
Lebih lanjut pria asli Nusa Tenggara Timur (NTT), kelahiran 15 Maret 19 53 itu memberi sinyal, dalam jangka menengah dan panjang Dinas Pora berupaya semaksimal mungkin menetapkan kebijakan, strategi dan program kerja yang dikonsentrasikan pada tujuan pembinaan pemuda dan olahraga, sehingga memiliki banyak akses ke depan.
Muaranya, pembinaan dan pembangunan olahraga di Jawa Tengah akan lebih baik. Untuk itu salah satu upayanya melakukan pendekatan dan melibatkan pihak swasta dalam pembangunan olahraga. Sehingga penyadaran pentingnya olahraga semakin maksimal. Karena permasalahan yang esensi adalah pemasyarakatan olahraga itu sendiri. Masyarakat harus sadar betul bahwa olah raga itu penting, untuk membawa kebugaran. Sekarang di
kampung-kampung masyarakat bingung mau olahraga dimana. Paling banter di jalan raya, sehingga orang enggan berolah raga.

Diharapkan keberadaan Dinas Pora dapat mendukung pembinaan dan pembangunan olahraga di Jawa Tengah, utamanya dalam peningkatan prestasi atlet. Selama ini Biro Pora kewenangannya terbatas, maka pembinaan dalam rangka representasi ke event-event baik nasional maupun internasional diserahkan kepada KONI. KONI Jawa Tengah dengan pengda-pengdanya diharapkan berperan maksimal sesuai target yang ditetapkan, yaitu 3 (tiga) besar dalam PON XVII. Itu target dan tujuan kita, tegas Umbu bersemangat. Target aman masuk 3 besar, mendapatkan 85 medali emas, dengan perhitungan Jawa Barat mengalami penurunan perolehan medali karena pecah dengan Banten. Meski demikian tantangan lain masih menghadang yaitu tuan rumah Kalimantan Timur tentu juga berupaya sekuat tenaga mengejar prestasi. Diantaranya dengan membeli atlet dari daerah lain termasuk Jawa Tengah dengan iming-iming besar. Ada atlet yang keluar dari Jawa Tengah meski tidak banyak, biasanya mereka yang menduduki rangking 3 - 4.

“Itu sebabnya Jawa Tengah yang pernah menjadi tuan rumah PON I berupaya agar pelaksanaan PON kembali ke Jawa Tengah, dengan tujuan ingin mengembalikan PON pada kithoh yaitu prestasi dan dalam rangka meningkatkan perekonomian rakyat. Prestasi dalam PON adalah hasil pembinaan, bukan hasil jual beli atlet.

Mewujudkan harapan tersebut masa depan atlet harus terjamin, sehingga mereka tinggal konsentrasi untuk peningkatan prestasi. Para atlet harus dicarikan pekerjaan, entah sebagai PNS, swasta, atau perusahaan-perusahaan.
Pemberian bekal kesejahteraan cukup, atlet merasa perjuangannya untuk dan atas nama daerah benar-benar dihargai. Itu harapan yang harus diwujudkan agar prestasi meningkat dan tidak lari ke daerah lain, tandas Umbu Puda.
Umbu Puda mengisyaratkan, tahun 2008 Kementerian Pemuda dan Olahraga mencetuskan program memberikan rumah kepada 100 atlet, Jawa Tengah mendapat jatah 2. Tahun 2009 ditingkatkan menjadi 1.000 orang seluruh Indonesia, khusus bagi atlet yang berprestasi internasional dan nasional. Mudah-mudahan program itu benar, karena merupakan kebanggaan tersendiri bagi atlet. Kami sebagaiinstitusi sangat mendukung.***


**Bagian Publikasi - Biro Humas Setda Prov. Jateng**

Tidak ada komentar: