Sabtu, Juli 12, 2008
Keperkasaan Kresna Bayu
Keperkasaan Kresna Bayu tak tertandingi di setiap event PON
Pejudo Jawa Tengah yang turun di kelas 100 kg itu merebut medali emas. Dalam final di GOR Bela Diri Perjiwa, Tenggarong, Kresna menang angka atas atlet Jawa Barat Ade Sujana. Medali emas tersebut menjadi emas yang diraihnya lima kali berturut-turut di arena PON sejak PON XIII Jakarta pada 1993, bahkan Kresna Bayu sebelumnya juga selalu menyumbangkan dua emas, masing-masing di kelas - 100 kg dan kelas bebas. Di Kalimantan Timur, kelas bebas tak dipertandingkan dan diganti nomor beregu. Berkat prestasinya, Kresna berhak atas bonus Rp 150 juta. “Sudah saya katakan, sampai sekarang Bayu belum punya lawan seimbang dikelasnya,” kata pelatih Amin Pambudi usai upacara penghormatan pemenang. Tergabung di pool B dengan atlet Papua Bertho Mahuse, I Wayan Satria Bakti (Bali), Ade Sujana (Jabar), dan Hery Sabri (Kalimantan Timur), Kresna yang berusia 33 tahun itu tak mendapat perlawanan berarti.
Kresna Bayu still the best and the legend
Dalam empat kali laga penyisihan, dia memetik kemenangan ippon. Atlet binaan Amin Pambudi itu pun menjuarai pool B. Posisi runner up diduduki Ade Sujana. Pada Semifinal, Bayu menghadapi runner up pool A, Asril Isnoor dari Lampung. Dia kembali mencatat kemenangan ippon. Di semifinal lainnya, Ade Sujana menang angka atas juara poll A, Ida Bagus Astawa (Bali). Dalam partai puncak, Ade yang juga pejudo nasional tak tampil seagresif di penyisihan. Dia lebih banyak bertahan sambil menunggu lawan melancarkan serangan. Strategi defensif itu menyulitkan Kresna melakukan teknik bantingan untuk memetik ippon. Akhirnya sang juara pun hanya bisa menang angka. “Saya sudah berusaha menjatuhkan dia seperti di babak penyisihan. Rupanya dia tidak mau dipermalukan kedua kalinya, sehingga memilih bertahan,” tutur Kresna. Sukses itu tidak diikuti Lita Theresia, adik Kresna, yang turun di kelas -78 kg. Pejudo putri yang biasa turun di kelas +63 kg itu hanya meraih perunggu. Lita dikalahkan Ira Purnamasari di semifinal. Selanjutnya Adi Nugroho turun di kelas - 73 kg, Vera Saraswati (- 63 kg) dan Sudoyo Hermawan (- 81 kg). Andalan lainnya, peraih emas Sea Games 2007 Endang Sri Lestari, turun di kelas - 57 kg. ***
**Bagian Publikasi - Biro Humas Setda Prov. Jateng**
Suryo bikin ciut nyali lawan
Suryo siap membabat lawan-lawannya
Pertarungan pertama dihadapi di final nomor 200 m. Emas di nomor-nomor atletik paling bergengsi ini rasanya tak akan jauh dari genggaman Suryo, John Muray (Papua), atau Achmad Sakeh (DKI). Selain Muray, Papua juga berharap pada Franklin R. Burumi. Franklin sempat memecahkan rekor nasional 200 m di Kejuaraan Asia Junior 2008. Pelajar SMU Ragunan ini mencatat waktu 21,44 detik dan memecahkan rekor 21,47 detik atas nama Mardi Lestari, yang dibuat pada 19 86. Namun, Franklin harus berjuang untuk mengatasi cedera lututnya yang belum sembuh total. Pelatih Papua, Dominggus Lutrun, berharap anak didiknya mampu memberikan perlawanan. Jika tidak, Papua hanya mengandalkan Muray. Di kejurnas Mei lalu, Muray menempati posisi kedua dengan waktu 21,43 detik di belakang Suryo, yang mencatat waktu 21,41 detik. “Saya menyimpan keyakinan setelah ditempa selama dua bulan di Yogyakarta, Muray punya peluang besar melewati catatan waktu Suryo,” kata Dominggus. Dari DKI, Sakeh juga siap menyodok. Sprinter yang mencatat waktu terbaik ketiga setelah Suryo dan John di kejurnas lalu itu (dengan catatan waktu 21,53 detik) bakal menambah sengit persaingan. Pria yang tergabung dalam korps TNI AU itu pernah mencatat waktu 21,00 detik di PON XVI Sumsel 2004, melebihi Suryo dan Muray. “Dia mengalami penurunan akibat kesibukannya di kantor. Di kejurnas Sakeh juga mengalami cedera lutut. Tapi, saat ini kondisinya terus membaik. Selama persiapan juga menunjukkan peningkatan,” ujar Nur Aini Sumartoyo, pelatih DKI Jakarta. Namun, Aini menilai Sakeh butuh perjuangan berat untuk bisa mengalahkan kedua pesaingnya, sebab Suryo dan John terus menunjukkan perkembangan terbaiknya. ***
**Bagian Publikasi - Biro Humas Setda Prov. Jateng**
Jarkom lumpuh, Media Center tak berdaya
Akibat hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Kalimantan Timur (terutama Balikpapan dan Samarinda) sepanjang Selasa dan Rabu (8/7-9/7) sempat melumpuhkan layanan fixed phone, multimedia, speedy dan flexi. Akibatnya layanan komunikasi masyarakat. Executive General Manager Telkom Divre VI Kalimantan, Triana Mulyatsa mengatakan, lumpuhnya jaringan Telkom tersebut diakibatkan banjir yang melanda Kantor Sentral Telepon Otomat (STO) Telkom di Balikpapan. Dikatakan Triana, pukul 07.15 WI TA, debit banjir membesar dan menjebol sebagian tembok belakang kantor yang menyebabkan air bah setinggi 1,2 m langsung masuk menggenangi ruangan perangkat STO hingga setinggi 50-60 cm. “Masuknya air bah mengakibatkan perhubungan putus layanan telekomunikasi di beberapa kota anatara lain, Balikpapan, Samarinda, Bontang, Sengata dan Tarakan,” katanya, Rabu (9/7).
Daerah yang terganggu layanan fixed phone meliputi Balikpapan, Samarinda, Sengata, Bontang dan Tarakan. Layanan Flexi juga terjadi di sekitar area Kalimantan Timur, karena ada sebagian yang dicatu dari trunk Banjarmasin Kalimantan Selatan. Sedangkan gangguan Speedy terjadi di Balikpapan dan Samarinda. “Akibat banjir yang melanda STO Telkom Balikpapan ini juga sempat mengganggu venue PON XVII Tahun 2008 dan Media Centre tidak berdaya,” ujarnya. Mengatasi gangguan tersebut, Telkom langsung melakukan perbaikan, pukul 11.20 WITA seluruh layanan data dan internet di luar Speedy area Kalimantan Timur berfungsi kembali. Fixed phone, sebagian besar layanan Flexi kembali normal pukul 12.30 WI TA. Sedangkan untuk Speedy di Tarakan hingga pukul 14.00 WITA masih mengalami gangguan. GM Kantor Daerah Telkom Balikpapan Dwi Kurniawati mengungkapkan, sebanyak 74 ribu jaringan fixed phone dan 4.500 jaringan internet lumpuh total akibat musibah banjir tersebut. Pihaknya belum bisa menafsirkan kerugian yang ditimbulkan. Menurut rencananya, sebagian besar perangkat STO akan dipindahkan ke daerah yang aman agar kejadian ini tidak terulang. ***
**Bagian Publikasi - Biro Humas Setda Jateng**
Jalan ditutup untuk Balap Sepeda
Selama 4 hari berturut-turut, jalan dalam Kota Tenggarong ditutup karena digunakan untuk balap sepeda PON XVII Nomor ITT. Penutupan sejumlah ruas jalan itu bersifat sementara mulai Rabu (9/7) sampai Sabtu (12/7). Ruas jalan itu meliputi Jl. Tepian Mahakam, Jl. S. Parman, Jl. Jenderal Sudirman, Jl. HM. Achmad Muksin dan Jl. Wolter Monginsidi. Sepanjang jalan protokol tersebut ditutup setengah lajur (satu jalur). Untuk itu masyarakat pengguna jalan dianjurkan menggunakan jalan alternatif lain untuk menghindari kemacetan. Penutupan setengah jalur jalan protokol mulai pukul 09.00-15.00 WITA diakui sempat menimbulkan kemacetan. Namun petugas dari Polres Kutai Kertanegara dan Dinas Perhubungan berhasil mengatasinya. Penutupan jalan terpaksa dilakukan karena penyelenggaraan PON cabang olahraga balap sepeda nomor Individual Time Trial (ITT) dan Creterium. “Lomba balap sepeda ini berlangsung 4 hari. Beberapa ruas jalan di Tenggarong ditutup sementara,” kata Ketua Panitia Pelaksana Cabor Balap Sepeda Fahrudin Noor. Walau begitu, pelaksanaan balap sepeda nomor ITT terpaksa dihentikan karena wilayah Kota Raja, Tenggarong dan sekitarnya diguyur hujan deras. Pertandingan tersebut akan dilanjutkan Jumat (11/7). Sedangkan untuk nomor Creterium digelar Kamis (10/7) di jalur yang sama. Penutupan jalan juga bakal terjadi di Jalan Poros Tenggarong Seberang. Jalan dua jalur berkonstruksi beton itu akan ditutup total untuk ajang balap sepeda nomor Road Race yang dige-lar Sabtu (12/7) mendatang. Jalan jurusan Tenggarong-Samarinda ditutup mulai pukul 08.00-17.00 WITA. Fahrudin menghimbau bagi masyarakat yang akan beraktivitas di jalan-jalan yang dimaksud, selama pelaksanaan Road Race diminta mencari jalan alternatif. “Nomor Road Race ini memiliki resiko cukup tinggi. Kalau hanya menggunakan satu jalur akan mengalami kesulitan karena kondisi medan balap yang berbukit dan ber-belok-belok, pandangan menjadi terganggu’ ujarnya. ***
Basket putra bablas ke Final
**Bagian Publikasi - Biro Humas Setda Prov. Jateng**
Suporter Jateng dukung Sepak Takraw
Salah satu lumbung emas Jawa Tengah pada PON XVII Tahun 2008, Sepak Takraw, cabang tersebut dipertandingkan di GOR PT Badak, Bontang. Sekum PSTI Jawa Tengan Siti Retno Farida mengatakan untuk membangkitkan semangat dan kepercayaan diri atlet pihaknya mempersiapkan suporter warga Jawa Tengah yang tinggal di Kota Bontang. Agar terlihat kompak dan bagus, juga sudah dipersiapkan berbagai lirik lagu dan yel-yel. Pada awal pertandingan jumlah suporter mencapai 50 orang. Diperkirakan akan terus bertambah dihari-hari berikutnya. Selain persiapan non teknis dengan mengerahkan suporter, dari sisi teknis pemain terus melakukan persi-apan agar tim sepak takraw Jawa Tengah bisa kembali keluar sebagai juara umum, seperti pada ajang PON XVI Tahun 2004 di Palembang Sumatera Selatan. Pada PON XVII tim sepak takraw Jawa Tengah berkekuatan 18 pemain terdiri 12 pemain putra dan 6 pemain putri. Pemain putra akan turun disemua nomor yaitu tim double, regu dan hoop. Sedang putri hanya akan turun di nomor hoop. Dari lima nomor yang diikuti, Jawa Tengah mentargetkan memperoleh paling sedikit tiga medali emas untuk dibawa pulang.***
Arogansi Tuan Rumah PON XVII
**Bagian Publikasi - Biro Humas Setda Jateng**
Pelari andalan Jateng tembus Final
**Bagian Publikasi - Biro Humas Setda Prov. Jateng**
Pesawat F-3C Jateng jatuh
**Bagian Publikasi - Biro Humas Setda Prov. Jateng**
Gagal Emas, ambisi Perunggu
**Bagian Publikasi - Biro Humas Setda Prov. Jateng**
Hujan deras, Balap Kuda diundur
**Bagian Publikasi - Biro Humas Setda Prov. Jateng**