Minggu, Juli 13, 2008

Medali terlepas dari Panjat Tebing

Kamis hari ini (10/7) Jawa Tengah mengikuti 2 kegiatan panjat tebing. Masing-masing kategori rintisan berantai putri yang dimainkan Harini dan Erna Cahyanti, serta speed estafet putra kualifikasi. Harini bilang “Saya optimis kategori rintisan berantai putri masuk tiga besar”, meski kenyataannya Jawa Tengah tak mendapatkan nomor di kelas ini. Atlet panjat tebing Jawa Tengah asal Kabupaten Sragen ini berharap, selain cuaca, semoga tak ada kendala teknis lainnya. Hal tersebut dikatakan karena pada pelaksanaan panjat tebing cenderung sering mulur waktunya sehingga menimbulkan kesan seolah-olah panitia kurang cekatan. “Hal tersebut sangat terasa ketika pertandingan dipagi hari. Karantina dilaksanakan pagi-pagi tetapi pertandingannya baru siang dimulai. Kadang jalur sudah jadi, tahu-tahu ada kendala lain muncul lagi”, tutur Harini. Tentang target, mahasiswa STIMIK AKAKOM Yogyakarta tersebut mengatakan, “Walaupun pelatih tidak memberi target tertentu, tetapi kita ingin tetap tampil secara maksimal. Kita juga berkeinginan merubah tradisi yang tadinya berada di ring atau peringkat 4, kalau bisa naik ke 3 besar”.


Aksi atlit Jateng panjat tebing

Lebih lanjut cewek kelahiran 18 September 1983 ini juga berharap di PON yang pertama kali diikutinya ini, bisa meraih medali emas, terutama kelas perorangan putri yang tinggal final, dan direncanakan dilaksanakan di hari terakhir, tanggal 17 Juli 2008. Salah satu juri panjat tebing asal Pekalongan, Akhmat Syaiful mengatakan, kekuatan panjat tebing Jawa Tengah fifty-fifty. Jawa Tengah Oke, tetapi Jawa Timur tampaknya kuat juga. Meski dari catatan waktu selisihnya agak banyak.


Kerjasama atlet Jateng dalam cabor Panjat Tebing

Peluang untuk Jawa Tengah tetap banyak, karena banyak faktor yang berpengaruh, seperti semangat, ada yang nervoes melihat teman terpeleset, misalnya. Kalau kita meng-abaikan faktor untung-untungan, yang jelas kita harus melihat kemampuan lawan. Untuk jalur pendek, Jawa Tengah telah siap, terutama yang perorangan. Untuk speed merata. Kita tadi cuma kehabisan waktu. Itupun kalau ada yang nilainya sama, dilihat nilai pada babak sebelumnya. Oleh karena itu pula, Syaiful berharap, Harini bisa meraih emas di perorangan putri.
Mantan atlet panjang tebing itu juga berharap agar kesejahteraan atlet diperhatikan, sehingga tidak banyak yang pindah ke daerah lain. Kalimantan Timur, kalau mau jujur banyak membeli atlet dari daerah lain, bahkan Riau yang rencananya akan jadi tuan rumah PON berikutnya, sudah mulai mencari-cari atlet daerah lain yang berpotensi dan bersedia pindah daerah. Harus disadari, keberhasilan atlet membutuhkan proses dan pembinaan, namun sebagai manusia kadang tetap memilih yang lebih menguntungkan.


Pelatih Panjat Tebing Jawa Tengah

Jawa Tengah tetap bersyukur, karena masih banyak atlet yang setia menetap di daerahnya sendiri. Disisi lain, Juri panjat tebing terbanyak dari Jawa Tengah, Ari Mulyanto (Purwodadi), Widi (Kebumen), serta juri jalur Krisnano (Kab. Batang) dan Sobhirin dari Banyumas. ***

**Bagian Publikasi - Biro Humas Setda Prov. Jateng**

Tidak ada komentar: