Aksi atlit Jateng panjat tebing
Lebih lanjut cewek kelahiran 18 September 1983 ini juga berharap di PON yang pertama kali diikutinya ini, bisa meraih medali emas, terutama kelas perorangan putri yang tinggal final, dan direncanakan dilaksanakan di hari terakhir, tanggal 17 Juli 2008. Salah satu juri panjat tebing asal Pekalongan, Akhmat Syaiful mengatakan, kekuatan panjat tebing Jawa Tengah fifty-fifty. Jawa Tengah Oke, tetapi Jawa Timur tampaknya kuat juga. Meski dari catatan waktu selisihnya agak banyak.
Kerjasama atlet Jateng dalam cabor Panjat Tebing
Peluang untuk Jawa Tengah tetap banyak, karena banyak faktor yang berpengaruh, seperti semangat, ada yang nervoes melihat teman terpeleset, misalnya. Kalau kita meng-abaikan faktor untung-untungan, yang jelas kita harus melihat kemampuan lawan. Untuk jalur pendek, Jawa Tengah telah siap, terutama yang perorangan. Untuk speed merata. Kita tadi cuma kehabisan waktu. Itupun kalau ada yang nilainya sama, dilihat nilai pada babak sebelumnya. Oleh karena itu pula, Syaiful berharap, Harini bisa meraih emas di perorangan putri. Mantan atlet panjang tebing itu juga berharap agar kesejahteraan atlet diperhatikan, sehingga tidak banyak yang pindah ke daerah lain. Kalimantan Timur, kalau mau jujur banyak membeli atlet dari daerah lain, bahkan Riau yang rencananya akan jadi tuan rumah PON berikutnya, sudah mulai mencari-cari atlet daerah lain yang berpotensi dan bersedia pindah daerah. Harus disadari, keberhasilan atlet membutuhkan proses dan pembinaan, namun sebagai manusia kadang tetap memilih yang lebih menguntungkan.
Pelatih Panjat Tebing Jawa Tengah
**Bagian Publikasi - Biro Humas Setda Prov. Jateng**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar