Jumat, Juli 18, 2008

Sayonara PON XVII - Jumpa lagi di PON XVIII

Setelah dua minggu, Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII Tahun 2008 berlangsung di Bumi Etam Kalimantan Timur, semalam Jum’at (17/7) ditutup secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia H. M. Yusuf Kalla. Upacara penutupan PON XVII Tahun 2008 dilaksanakan di Stasion Utama Palaran Samarinda Kalimantan Timur ditandai penurunan Bendera PON, dibarengi padamnya Obor Api PON dari skwadron secara perlahan-lahan.


Wapres Jusuf Kalla, menutup PON XVII 2008

Setelah diturunkan,
bendera PON, oleh Penjabat Gubernur Kalimantan Timur diserahkan kepada Ketua KONI Pusat dan oleh Ketua KONI Pusat diteruskan kepada Gubernur Riau sebagai penyelenggara PON XVIII Tahun 2012. Puncak kemeriahan upacara penutupan PON XVII terjadi ketika ratusan gadis-gadis cantik menyajikan tarian Tepung Tawar untuk salam perpisahan, disusul pesta kembang api yang menjulang ke langit dan berlangsung beberapa puluh menit. Meski dentuman kembang api tidak terdengar dari jauh, namun percikan-percikan kembang api yang indah sempat menjadi perhatian warga dari jarak lebih dari 2 km. Ketua PB PON XVII Tahun 2008 Kalimantan Timur, Drs. Yurnalis Ngayoh, MM melaporkan, PON yang bertema “Raih Prestasi-Kokohkan Persaudaraan” digelar di 6 Kabupaten/Kota, Samarinda, Balikapapan, Kutai Kartanegara, Berau, Bontang, dan Tarakan.


Iringan defile atlet dikawal maskot PON XVII

Peserta, terdiri 33 kontingen dari
seluruh Indonesia, mempertandingkan 43 cabang olahraga, memperebutkan 741 medali emas, 751 perak dan 956 perunggu. Keluar sebagai juara umum PON XVII Tahun 2008, Provinsi Jawa Timur, 139 emas, 113 perak dan 112 perunggu. Runner up DKI Jakarta, 118 emas, 118 perak dan 122 perunggu, dan Juara III, Kalimantan Timur, 116 emas, 111 perak dan 115 perunggu. PON XVII Tahun 2008 memecahkan rekor PON sebanyak 115, rekor nasional 58, dan rekor Sea Games 3. Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Ir. Tarmizi A. Karim, MSc menyatakan kegembiraannya karena PON XVII Tahun 2008 di Bumi Etam Kalimantan Timur telah melahirkan Stadion Utama Palaran yang megah, dan venues-venues lain di 6 Kabupaten/Kota (Balikapapan, Kutai Kartanegara, Berau, Bontang dan Tarakan). Tinggalan produk PON tersebut menjadi saksi bisu sejarah dalam perjalanan PON terbesar di Indonesia. Dalam amanatnya, Wakil Presiden RI H.M. Yusuf Kalla mengemukakan, prestasi olahraga selalu terkait dengan yang terjauh, terberat, tertinggi, dan terbaik dalam pertandingan yang jujur dan penuh keakraban. Dengan pertandingan yang fair dan didasari keakraban akan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Olahraga pada dasarnya menjadi cita-cita untuk menunjukkan bahwa olahraga untuk meningkatkan kebugaran, kekuatan dan kesehatan. Kepada Menpora dan Ketua KONI diminta mengadakan evaluasi untuk mencapai prestasi yang tinggi. Setiap prestasi tentu membanggakan dan memberikan kejayaan untuk bangsa. Dari evaluasi, ujar Wakil Presiden, akan diketahui apakah PON menghasilkan eksistensi dan prestasi yang perlu dilanjutkan. Jika demikian maka seluruh atlet harus bertanding dengan sebaik-baiknya didasari sportifitas, sedang tuan rumah harus menyelenggarakan dengan sebaik-baiknya pula.Atlet bergembira karena mendapat medali, kecewa karena kalah, namun Wakil Presiden mengingatkan, kekalahan artinya kemenangan yang tertunda, karena itu perlu ada usaha yang lebih keras lagi untuk menang. Kepada masyarakat dan Pemerintah Kalimantan Timur yang telah menyelenggarakan PON dan menghadirkan infrastruktur olahraga yang indah dan infrastruktur lain untuk dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Menjaga artinya merawat dan melaksanakan kegiatan-kegiatan olahraga yang dapat memberikan prestasi. Selama sehari kemarin, dalam rangka menyambut sukses upacara penutupan PON, ruas jalan yang menghubungkan antara Samarinda Seberang (termasuk dari Stadion Utama Palaran) menuju Kota Samarinda ditutup menjadi satu arah. Sedang pengguna jalan dari arah Stadion Utama Palaran yang hendak menuju Kota Samarinda dialihkan melalui Tenggarong yang berjarak sekitar 35 km dan menambah waktu hampir satu jam. Pengalihan jalan dimaksud, untuk menghindari jembatan sempit yang melintas diatas Sunga Mahakam yang menghubungkan antara Kota Samarinda dengan Samarinda Seberang.


Pesta kembang api, iringi penutupan PON XVII-2008 Kaltim,
sampai jumpa lagi di PON XVIII-2012 di Riau


Bagi masyarakat setempat, pengalihan arus lalu lintas tersebut sudah biasa, jika
tidak dialihkan kemacetan nyaris tidak terpecahkan. ***

**Bagian Publikasi - Biro Humas Setda Prov. Jateng**

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Selamat untuk Jawa Tengah. Jangan menyerah Jawa Tengah, masih ada asa di 4 tahun ke depan. Cari solusi bukan saling menyalah. Kami bangga padamu Jawa Tengah. Terus maju, pantang mundur.

susan mengatakan...

Thanks 2 Kontingen jaTeng.. Kami juga mengucapkan permohonan Maaf Jika Dalam Penyelenggaraan PON XVII Kaltim ada yang tidak berkenan..
bidData Pertandingan(susan)