Rabu, Juli 16, 2008

Mondok di luar harga 500 ribu/hari

Tempat tinggal yang baik dan memadai bagi seorang atlet merupakan salah satu sarana pokok yang harus dipenuhi guna memberikan jaminan kondisi pisik dan kejiwaan yang prima. Namun kenyataan yang ada di lapangan kadang faktanya berbeda dari yang diharapkan. Salah satunya terlihat di tempat tinggal atlet atletik di Bumi Prestasi Kencana. Seperti dikemukakan Hery Sutiyono, pelatih atletik asal Kab. Blora, untuk mendapatkan tempat tinggal bagi atlet asuhannya, butuh kesabaran ekstra.


Inilah markas cabor Atletik Jateng....500 ribu/hari

Meski sudah booking dan LO sudah datang sejak 2 Juli 2008 bahkan sudah membawa kunci rumah, karena kontingennya baru datang 5 Juli 2008, rumahpun sudah direbut dan ditempati kontingen lain yang datang lebih dulu.
Ketika minta kemudahan untuk mendapatkan rumah yang sederet dengan maksud untuk memudahkan koordinasi, itupun sulitnya bukan main. Akhirnya mendapat 9 rumah untuk 48 orang. Setiap rumah rata-rata menampung 6-8 orang. Saat atlet bersama kontingennya datang, rumah belum siap, lampu belum menyala, jalan penghubung depan rumah masih becek dan bahkan pintu belakang belum terpasang. Perlahan-lahan, kelengkapan rumah dilengkapi, dipasang lampu meski kadang voltage turun hingga nyaris seperti 5 watt, suasana pun temaram remang-remang. Air mulai mengalir walau kadang macet tidak keluar. Kasur, kursi dan perabotan lain juga ditempatkan pada posisinya. Atlet Trianingsih cs memilih tinggal diluar pondokan yang disiapkan dengan menyewa rumah di Grand Taman Sari seharga Rp 500 ribu perhari. Di rumah sewa itu tersedia fasilitas TV dan perabotan lengkap. Di Perumahan Bumi Prestasi Kencana tempat atlet dipondokkan, tidak ada sarana hiburan. Sekedar TV umum pun tidak ada. Koran juga sebatas media khusus PON XVII 2008. ***

**Bagian Publikasi - Biro Humas Setda Prov. Jateng**

Tidak ada komentar: