Kamis, Juli 17, 2008

Sky Air Jateng, terganjal sarana dan latihan

Pada perhelatan PON XVII Tahun 2008 Kalimantan Timur, Provinsi Jawa Tengah mengirimkan 4 orang atlet muda untuk maju berlaga di Danau Jahab Kutai Barat. Salah satu atlet tersebut, Anggi yang baru berusia 15 tahun. Terkirimnya Anggi ke medan laga itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jawa Tengah, karena pada even olahraga dewasa, Anggi yang masih belia berhasil masuk kualifikasi. Perkembangan sky air di Jawa Tengah diakui banyak kalangan agak terhambat.


Biaya operasional tinggi dan perekrutan yang sulit

Penyebabnya 2 faktor utama, biaya operasional yang tinggi dan perekrutan yang sulit. Seperti diungkapkan Hamdani, manager tim sky air Jawa Tengah, setiap latihan dari jam 7-12 membutuhkan bahan bakar minyak (premium) mencapai 200 liter ditambah oli. Belum termasuk biaya peralatan lainnya.
Kesan senada diungkapkan Steve, atlet Jawa Tengah yang dikirim sebagai delegasi di PON XVII Kalimantan Timur. Menurut Steve, perlengkapan yang digunakan latihan sky di Jawa Tengah merupakan perlengkapan pribadi, termasuk pembatas air yang dipergunakan sebagai lapangan latihan. Bola apung pembatas, terus menerus hilang. Solusinya, alat tersebut baru dipasang jika akan latihan dan dibongkar setelah selesai. Perahu untuk berlatih pun tidak standart. Boat yang semestinya digunakan mastercraft, tetapi Jawa Tengah hanya menggunakan perahu mesin tempel 200 PK, yang jika digunakan menarik sky lajunya sering tertahan. Lokasi latihan pun di Marina, ditepi laut, mestinya di air tawar. Dari kondisi itu atlit kesulitan me-nyesuaikan dengan alam yang menggunakan air tawar. Sudah dicari tempat lain yang lebih sesuai, seperti di Kedungombo, Rawa Pening atau Danau Buatan BSB Semarang, sebagai tempat alternatif berlatih. Untuk terus berlatih dilokasi tersebut patut dipertimbangkan kembali, mengingat Kedungombo terlalu jauh, Rawapening penuh enceng gondok, dan danau buatan BSB Semarang kering dimusim kemarau.***

**Bagian Publikasi - Biro Humas Setda Prov. Jateng**

Tidak ada komentar: